Tim Aksi Stop Stunting Soppeng: Intervensi dalam 90 Hari di 21 Desa - ZONABUSER.ID | BERITA TERKINI HARI INI
-->

29 Jul 2025

Tim Aksi Stop Stunting Soppeng: Intervensi dalam 90 Hari di 21 Desa

Tim Aksi Stop Stunting Soppeng: Intervensi dalam 90 Hari di 21 Desa



ZONA BUSER , SOPPENG-Pemerintah Kabupaten Soppeng menggelar acara penerimaan dan pembekalan bagi Tim Aksi Stop Stunting Kabupaten Soppeng tahun 2025 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, Senin (28/7/2025).  

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Soppeng, Drs. Muhammad Evinuddin, MPA, melaporkan bahwa Tim yang hadir pada hari ini terdiri dari tim pendamping gizi, tim dokter, kader kesehatan, dan anggota PKK ini akan bertugas selama 90 hari (tiga bulan) di 21 desa/kelurahan lokus untuk menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Tim Aksi Stop Stunting akan difokuskan pada 21 desa/kelurahan lokus, yaitu: Marioriaja, Goarie, Tettikenrarae, Labessi, Jennae, Cabbenge, Pajalesang, Lalabata Rilau, Maccile, Bila, Donri-Donri, Pesse, Pising, Lalabata Riaja, Tottong, Kessing, Panincong, Kaca, Tellulimpoe, Manorang Salo, dan Laringgi.  Program ini akan menargetkan 630 anak yang mengalami masalah gizi dan 42 ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK).
 
Selama 90 hari ke depan, tim akan melaksanakan berbagai intervensi, termasuk pemberian makanan tambahan, multivitamin, susu ibu hamil, formula PKMK, serta edukasi dan fasilitasi akses terhadap layanan kesehatan esensial.  Kolaborasi lintas sektor, pendekatan berbasis data, dan intervensi yang terarah diharapkan dapat menangani masalah stunting secara efektif.

Program ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran program serupa di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional, provinsi, dan daerah.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Soppeng, yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kab. Soppeng, Ir. Selle KS Dalle,  menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap Tim Aksi Stop Stunting.  Ia menekankan pentingnya penanganan stunting secara komprehensif dan multidimensional, mengingat dampaknya yang luas, tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan produktivitas anak di masa depan. 

Wakil Bupati Soppeng berharap terjalin sinergi yang kuat antara tim dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah desa, kader kesehatan, dan tokoh agama.  Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran dan komitmen kolektif seluruh pihak.  Pemerintah Kabupaten Soppeng berharap desa-desa lokus ini dapat menjadi model percontohan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Soppeng dan daerah lainnya.  Harapannya, tidak ada lagi anak-anak Soppeng yang masa depannya terhambat akibat stunting.

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU

© Copyright 2018 ZONABUSER.ID | BERITA TERKINI HARI INI | All Right Reserved