Dan diketahui salah satu sahnya shlat Jumat harus ada khotbah. Pada kesempatan ustasd yang menyampaikan khotbah di masjdi Agung Darussalam Watansoppeng mengambil topik isi khutbanya yakni Cermati Berita: Bijak Bermedia Sosial, Waspada Hoaks"
Dalam rangkaian isi khotbah beberapa poin penting di sampaikan
Pentingnya dalam Menerima Informasi
Alhamdulillahilladzi arsala rasulahu bil huda wa dinil hak. Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh. Allahumma shalli wa sallim ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi ajma'in. Amma ba'd.
Hadirin jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Di era digital saat ini, arus informasi begitu deras mengalir. Berbagai berita dan informasi, baik yang benar maupun yang salah, dengan cepat menyebar melalui media sosial dan platform digital lainnya. Kita sebagai umat Islam dituntut untuk bijak dan berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan setiap informasi. Jangan sampai kita ikut serta menyebarkan berita bohong (hoaks) yang dapat menimbulkan fitnah dan perpecahan di tengah masyarakat.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (tabayun), agar kalian tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kamu tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan kalian itu."
Ayat ini memberikan petunjuk yang sangat jelas bahwa sikap tergesa-gesa dalam menerima berita adalah perbuatan yang tercela. Proses tabayun atau klarifikasi menjadi sebuah keharusan agar kita tidak terjerumus dalam penyebaran fitnah yang dapat merugikan orang lain dan diri sendiri.
jemaah Jumat yang berbahagia,
Rasulullah SAW juga telah memperingatkan kita akan bahaya menyebarkan berita tanpa memastikan kebenarannya. Beliau bersabda, "Cukuplah seseorang dianggap pendusta apabila dia menceritakan setiap apa yang didengarnya" (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan pentingnya menahan diri untuk tidak langsung membagikan setiap informasi yang kita terima, terutama di media sosial.
Oleh karena itu, mari kita jadikan diri kita sebagai filter informasi, bukan sebagai corong yang menyebarkan segala hal tanpa verifikasi. Terapkan akhlak dalam bermedia sosial, yaitu dengan cara:
Melakukan tabayun: Selalu cek dan ricek kebenaran berita dari sumber yang tepercaya.
Menghindari ghibah dan fitnah: Jangan menyebarkan informasi yang menjelek-jelekkan atau memfitnah orang lain.
Menyebarkan kebaikan: Gunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti berbagi ilmu, motivasi, atau informasi positif lainnya.
Semoga kita semua diberikan petunjuk oleh Allah SWT agar selalu bijak dan cerdas dalam mencermati berita, serta terhindar dari fitnah dan keburukan yang ditimbulkan oleh hoaks.
FOLLOW THE ZONABUSER.ID | BERITA TERKINI HARI INI AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow ZONABUSER.ID | BERITA TERKINI HARI INI on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram