AHADNEWS ■ Guna menyambut Hari Pahlawan dan sekaligus memperingati agresi militer Belanda di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Sabtu (7/11) Badan pembudayaan kejuangan 45 Kabupaten Pemalang telah melaksanakan giat peletakan batu pertama pembangunan Monumen Perjuangan di Bukit Gambangan, Desa Banyumudal, Kecamatan Moga.
Dalam giat ini, tampak dihadiri DANLANAL dari Kodya Tegal serta jajaran FORKOMPINDA Kabupaten Pemalang, forkompinca Moga, pelaku sejarah, tokoh pemuda dan beberapa perwakilan organisasi keagamaan.
Selain menggelar upacara penghormatan kepada para pahlawan, juga dilanjutkan peletakan batu pertama pembangunan monumen perjuangan.
Pembangunan monumen tersebut, terinspirasi dari peristiwa pertempuran pada Oktober 1947 di gunung Gambangan, Dusun Gondang, Desa Banyumudal, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang yang meninggalkan jejak sejarah dan jika ditelisik terdapat di dekat Masjid An-Nikmah.
Sejarah mencatat bahwa para pejuang di hujani timah panas di wilayah ini, hingga meninggal. Oleh penduduk setempat, lalu para pejuang di kubur di halaman masjid tersebut.
Hingga saat ini, Makam para Kusuma Bangsa ini masih dipelihara dengan baik, oleh masyarakat dan takmir masjid setempat.
Rangkuman peritiwa penting itu kemudian diterbitkan dalam sebuah buku oleh DHC BPK 45 Kabupaten Pemalang, yang pada sabtu kemarin juga sebagian di bagikan kepada peserta kegiatan secara gratis.
Bapak Satriyo, selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan, dengan berdirinya monumen dan rangkuman peristiwa perjuangan yang sudah di bukukan, diharapkan bisa menjadi pemahaman bagi kita yang masih hidup, terutama generasi milenial agar mengerti sejauh mana pengorbanan pendahulu kita saat mengusir penjajah atawa kompeni Belanda.
Atas giat ini, Andri Aji sangat mengapresiasi pendirian monumen dan saresehan dalam rangka peringatan hari pahlawan tingkat kabupaten yang di adakan oleh DHC BPK 45 kabupaten Pemalang,
"Ini membuktikan, bahwa peristiwa yang terjadi di wilayah kecamatan Moga bisa menjadi referensi sekaligus suritauladan bagi generasi muda dalam mengisi pembangunan bangsa ke masa depan," katanya.
Usai acara ini akan di lanjutkan dengan kirab merah putih oleh milenial kita dengan membawa bendera ukuran jumbo. Pada malam harinya di lanjut tauziah kebangsaan dengan pembicara Ulama Kondang Habib Lutfi bin Yahya bertempat di lapangan olah raga Ds Sima. Ungkap sang camat muda tersebut, pada wartawan media ini.
■ Himawan
Social Header