Gedung ini sebelumnya direhabilitasi melalui Proyek Rehabilitasi Gedung Pertemuan Watansoppeng tahun 2023, yang dikerjakan oleh CV Ilyas Berdikari dengan total nilai kontrak Rp 5.137.167.000 berdasarkan Kontrak Nomor: 01/SP/P4BG/PUPR-CK/1/2023. Dengan anggaran sebesar itu, publik semestinya mendapatkan bangunan yang kokoh, aman, dan memenuhi standar konstruksi.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Ambruknya plafon untuk kali ketiga mempertegas adanya persoalan serius dalam mutu pengerjaan. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh pihak konsultan maupun instansi teknis yang bertanggung jawab.
Sejumlah narasumber menyatakan bahwa ambruknya plafon tidak dipicu faktor alam. Tidak ada angin kencang, hujan ekstrem, ataupun aktivitas gempa pada saat kejadian. Dengan demikian, kemungkinan penyebab pun mengarah pada dugaan kelalaian teknis, minimnya pengawasan, serta potensi pelanggaran terhadap spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian, sebut saja RL, mengungkapkan bahwa tanda-tanda ketidakwajaran pada konstruksi plafon sebenarnya sudah terlihat sejak awal.
“Coba lihat pemasangan rangka plafonnya. Jarak rangkanya tidak beraturan. Untuk jenis plafon seperti itu, standar jaraknya 40–60 cm, tapi ini banyak yang melewati batas. Beberapa rangkanya juga bengkok. Seharusnya pekerjaan seperti ini dipasang menggunakan benang agar presisi. Dari tampilannya saja sudah kelihatan seperti dikerjakan tanpa pengawasan,” ungkapnya tegas.
RL juga menilai bahwa kejadian berulang seperti ini tidak bisa dianggap sebagai kesalahan biasa.
“Kalau sampai ambruk tiga kali, berarti ada yang betul-betul tidak beres. Ini bukan soal cuaca atau faktor alam, tapi soal kualitas pekerjaan dan kontrol lapangan. Masyarakat punya hak untuk bertanya, karena anggaran yang dipakai itu uang negara,” tambahnya.
Publik pun kini menunggu penjelasan resmi dari pihak konsultan perencana, konsultan pengawas, maupun pelaksana proyek terkait penyebab pasti ambruknya plafon serta langkah perbaikan yang akan diambil. Transparansi sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Sementara Pihak pelaksana proyek telah menegaskan bahwa mereka telah bekerja secara maksimal dalam menyelesaikan rehabilitasi gedung tersebut. ‘Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan bekerja dengan serius. Semua tahapan kami jalankan sesuai petunjuk teknis,’ jelas pelaksana proyek kepada wartawan.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya tidak memiliki niat untuk menurunkan kualitas pekerjaan. ‘Kami tidak mengabaikan mutu" ujarnya

FOLLOW THE ZONABUSER.ID | BERITA TERKINI HARI INI AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow ZONABUSER.ID | BERITA TERKINI HARI INI on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram